Jumat, 30 November 2012

Pembukaan Lahan Pada Areal Peremajaan Kebun/Replanting Dengan Teknik Underplanting

Pertimbangan utama dilakukan peremajaan kelapa sawit  karena umur tanaman yang lebih dari umur ekonomis atau sekitar 25 tahun, tanaman tua dengan produktivitas rendah atau dibawah 13 ton TBS/Ha/Tahun, sehingga kurang menguntungkan bagi petani. Pada umumnya petani menggantungkan penghasilannya dari produksi TBS. Salah satu metode peremajaan tanaman yang memungkinkan petani masih menerima penghasilan selama masa peremajaan adalah dengan sistem underplanting, yaitu teknik peremajaan dengan menanam tanaman baru diantara tanaman tua.


Gambar: Teknik Underplanting di Kalimantan Barat
Kegiatan-kegiatan  yang  dilakukan  pada areal peremajaan kebun (sawit)  dengan  sistem underplanting  adalah sebagai berikut :
·         Perencanaan penanaman : 
Membuat rencana dan desain kebun yang akan dikelola dengan mempertimbangkan: lingkup pekerjaan, ketersediaan mesin-mesin dan peralatan yang memadai, waktu pelaksanaan dan biaya.
·         Membersihkan Tanaman/ Bagian Tanaman  TerserangGanoderma:
Pada areal yang terserang Ganoderma, perlu dilakukan sensus batang-batang pohon yang terserang untuk kemudian ditebang dan dibersihkan dari areal tanaman baru atau di eradikasi. Lubang bekas tanaman terserang diberikan Trichoderma.
·         Membuat Pancang Jalur:
Pancang jalur dibuat untuk menentukan jalur tanaman baru, jaringan jalan, jalur pemanenan dan saluran drainase.  Untuk meminimalkan resiko infeksi serangan Ganoderma, jalur tanaman baru diletakkan di antara jalur tanaman lama.
·         Pembuatan  jalan  dan  saluran   drainase:
Pembuatan jalan (saluran) pengumpulan/ pengawasan atausaluran drainase sekunder dapat dilakukan sebelum atau segera setelah penumbangan pohon sawit lama.  Apabila saluran lama tidak sesuai dengan letak saluran yang baru, maka saluran lama perlu ditutup dengan tanah dan saluran baru dibuat sesuai dengan letak pancang jalur.  Apabila saluran lama masih sesuai dengan letak saluran baru, maka saluran tersebut digali kembali sedalam saluran baru.  Di areal datar, saluran lapangan dibuat di antara 4 atau 8 jalur tanaman, sedangkan saluran koleksi ditempatkan di tengah 2 saluran lapangan.
·         Inventarisasi Pohon
Inventarisasi pohon yang akan ditumbang dilakukan dengan cara menandai tanaman yang akan ditumbang. Inventarisasi pohon yang akan di tebang pada tahun pertama sebanyak 50% dari populasi awal, dengan teknik penumbangan kelang 1 (satu) baris. Artinya satu barisan tanaman ditumbang, satu barisan tanaman dibiarkan dan seterusnya. 25% dari populasi yang tersisa di tandai untuk dilakukan peracunan pada tahun pertama dan 25% sisanya dilakukan peracunan pada tahun kedua.
·         Menebang dan merencek :
Tanaman kelapa sawit yang sudah ditandai (50%) ditebang kemudian dicincang (direncek) dengan menggunakan kapak atauchainsaw. Penebangan juga dapat dilakuan dengan cara mekanis menggunakan traktor/tree dozer atau stumper.
·         Membersihkan Jalur Tanam :
Hasil rencekan ditempatkan (dirumpuk) di antara jalur tanaman, dengan jarak 1 meter di kiri – kanan pancang. Dengan demikian diperoleh 2 meter jalur yang bersih dari potongan kayu-kayuan.
·         Membajak dan menggaru:
Setelah menebang dan merumpuk, membajak dan menggaru tanah perlu dilakukan untuk memperbaiki kondisi tanah dan memudahkan penanaman.
·         Pembuatan teras dan teknik  konservasi:
Pada areal yang bertopografi bergelombang/ berbukit, perlu dilakukan terasering dengan mengikuti teknik konservasi tanah dan air.  Pada lahan dengan tingkat kelerengan lebih dari 10o, perlu dibuat teras tanaman dengan lebar 4 m, kecuali pada tanah yang memiliki lapisan tanah dangkal dihindari pemotongan sampai ke bahan batuan induk.  Teras harus mengikuti garis kontur.  Pada lahan dengan tingkat kelerengan antara 5 – 10o, teras harus dibuat dengan lebar antar teras sekitar 30 m.
·         Peracunan
Peracunan dilakukan untuk mematikan tanaman tua yang belum di tumbangkan. Peracunan pada tahun pertama dilakukan pada setengah populasi  sisa tanaman yang belum ditumbangkan dan pada tahun kedua peracunan dilakukan pada sisa tanaman tua yang masih ada. Setelah tanaman mati dan mengering maka dilakukan penumbangan, perencekan dan merumpuk seperti keterangan yang sudah ada di awal.

Sumber:
Pedoman Pembukaan Lahan Tanpa Bakar, Direktorat Perlindungan Perkebunan, Direktorat Jenderal Perkebunan, 2007.
Peremajaan Tanaman Kelapa Sawit Sistem Underplanting. 2008



1 komentar:

  1. kami JUAL excavator kebun, jual excavator swamp / rawa-rawa untuk kebun sawit lahan gambut, jual excavator amphibi dengan pontoon undercarriage yang berguna untuk menjadikan excavator biasa menjadi excavator amphibi atau swamp excavator atau excavator rawa-rawa, floating excavator. Swamp backhoe cocok untuk pengerukan kebun sawit lahan gambut, empang, tambak, danau, sungai, pantai.

    Swamp backhoe atau Excavator amphibi merupakan excavator terapung di air maupun lumpur atau lahan gambut serta rawa-rawa.

    Silahkan hubungi :
    Email : info@swampbackhoe.com
    HP: 081241346651 atau 081241888131 atau 085255816221
    PIN BB : 275EA90D

    BalasHapus