Pertimbangan utama dilakukan peremajaan kelapa sawit karena
umur tanaman yang lebih dari umur ekonomis atau sekitar 25 tahun, tanaman tua
dengan produktivitas rendah atau dibawah 13 ton TBS/Ha/Tahun, sehingga kurang
menguntungkan bagi petani. Pada umumnya petani menggantungkan penghasilannya
dari produksi TBS. Salah satu metode peremajaan tanaman yang memungkinkan
petani masih menerima penghasilan selama masa peremajaan adalah dengan
sistem underplanting, yaitu teknik peremajaan dengan menanam
tanaman baru diantara tanaman tua.
Gambar: Teknik Underplanting di Kalimantan Barat
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada
areal peremajaan kebun (sawit) dengan sistem underplanting adalah
sebagai berikut :
·
Perencanaan penanaman :
Membuat rencana dan desain kebun yang akan dikelola dengan
mempertimbangkan: lingkup pekerjaan, ketersediaan mesin-mesin dan peralatan
yang memadai, waktu pelaksanaan dan biaya.
·
Membersihkan Tanaman/ Bagian
Tanaman TerserangGanoderma:
Pada areal yang terserang Ganoderma, perlu dilakukan
sensus batang-batang pohon yang terserang untuk kemudian ditebang dan
dibersihkan dari areal tanaman baru atau di eradikasi. Lubang bekas tanaman
terserang diberikan Trichoderma.
·
Membuat Pancang Jalur:
Pancang jalur dibuat untuk menentukan jalur tanaman baru, jaringan
jalan, jalur pemanenan dan saluran drainase. Untuk meminimalkan
resiko infeksi serangan Ganoderma, jalur tanaman baru diletakkan di antara
jalur tanaman lama.
·
Pembuatan jalan dan saluran drainase:
Pembuatan jalan (saluran) pengumpulan/ pengawasan atausaluran drainase
sekunder dapat dilakukan sebelum atau segera
setelah penumbangan pohon sawit lama. Apabila saluran lama
tidak sesuai dengan letak saluran yang baru, maka saluran lama perlu ditutup
dengan tanah dan saluran baru dibuat sesuai dengan letak pancang
jalur. Apabila saluran lama masih sesuai dengan letak saluran baru,
maka saluran tersebut digali kembali sedalam saluran baru. Di areal
datar, saluran lapangan dibuat di antara 4 atau 8 jalur tanaman, sedangkan
saluran koleksi ditempatkan di tengah 2 saluran lapangan.
·
Inventarisasi Pohon
Inventarisasi pohon yang akan ditumbang dilakukan dengan cara menandai
tanaman yang akan ditumbang. Inventarisasi pohon
yang akan di tebang pada tahun pertama sebanyak 50% dari
populasi awal, dengan teknik penumbangan kelang 1 (satu) baris. Artinya
satu barisan tanaman ditumbang, satu barisan tanaman dibiarkan dan
seterusnya. 25% dari populasi yang tersisa di tandai untuk dilakukan
peracunan pada tahun pertama dan 25% sisanya dilakukan peracunan pada tahun
kedua.
·
Menebang dan merencek :
Tanaman kelapa sawit yang sudah ditandai (50%) ditebang kemudian
dicincang (direncek) dengan menggunakan kapak atauchainsaw. Penebangan
juga dapat dilakuan dengan cara mekanis
menggunakan traktor/tree dozer atau stumper.
·
Membersihkan Jalur Tanam :
Hasil rencekan ditempatkan (dirumpuk) di antara jalur tanaman,
dengan jarak 1 meter di kiri – kanan pancang. Dengan demikian diperoleh 2
meter jalur yang bersih dari potongan kayu-kayuan.
·
Membajak dan menggaru:
Setelah menebang dan merumpuk, membajak dan menggaru tanah perlu
dilakukan untuk memperbaiki kondisi tanah dan memudahkan penanaman.
·
Pembuatan teras dan teknik konservasi:
Pada areal yang bertopografi bergelombang/ berbukit, perlu dilakukan
terasering dengan mengikuti teknik konservasi tanah dan
air. Pada lahan dengan tingkat kelerengan lebih dari 10o,
perlu dibuat teras tanaman dengan lebar 4 m, kecuali pada tanah
yang memiliki lapisan tanah dangkal dihindari pemotongan sampai ke
bahan batuan induk. Teras harus mengikuti garis
kontur. Pada lahan dengan tingkat kelerengan antara 5 – 10o,
teras harus dibuat dengan lebar antar teras sekitar 30 m.
·
Peracunan
Peracunan dilakukan untuk
mematikan tanaman tua yang belum di
tumbangkan. Peracunan pada tahun pertama dilakukan pada
setengah populasi sisa tanaman yang belum ditumbangkan dan pada
tahun kedua peracunan dilakukan pada sisa tanaman tua yang masih ada. Setelah
tanaman mati dan mengering maka dilakukan penumbangan, perencekan dan merumpuk
seperti keterangan yang sudah ada di awal.
Sumber:
Pedoman Pembukaan Lahan Tanpa Bakar, Direktorat Perlindungan Perkebunan,
Direktorat Jenderal Perkebunan, 2007.
Peremajaan Tanaman Kelapa Sawit Sistem Underplanting. 2008
kami JUAL excavator kebun, jual excavator swamp / rawa-rawa untuk kebun sawit lahan gambut, jual excavator amphibi dengan pontoon undercarriage yang berguna untuk menjadikan excavator biasa menjadi excavator amphibi atau swamp excavator atau excavator rawa-rawa, floating excavator. Swamp backhoe cocok untuk pengerukan kebun sawit lahan gambut, empang, tambak, danau, sungai, pantai.
BalasHapusSwamp backhoe atau Excavator amphibi merupakan excavator terapung di air maupun lumpur atau lahan gambut serta rawa-rawa.
Silahkan hubungi :
Email : info@swampbackhoe.com
HP: 081241346651 atau 081241888131 atau 085255816221
PIN BB : 275EA90D