- Anteredium adalah gametangium jantan.
·
Aplanospora adalah sporangiospora non mat.
·
Artospora adalah sel-sel tungaal yang terbentuk
dari patahan-patahan hifa pada fungi multiplikasi.
·
Askokarp adalah askomiset yang membentuk tubuh
buah atau tubuh buah yang berisi askus(kantung)
·
Askospora adalah spora yang terbentuk di dalam
askus
·
Askus adalah penghasil spora, berupa ujung
hifa yang menggelembung, intinya membelah menjadi dua, empat atau delapan
spora.
Kamis, 27 Desember 2012
Kamis, 06 Desember 2012
Laporan Praktikum Pengelolaan Perkebunan Karet
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Karet
merupakan salah satu komoditas perkebunan unggulan yang terdapat didaerah
Sumatra Selatan. Bagian tanaman karet yang memiliki harga jual yang tinggi
adalah bagian lateksnya atau bagian getah dari tanaman karet.
Jumat, 30 November 2012
PEMBUKAAN LAHAN PADA AREAL LAHAN GAMBUT
A. Persiapan
Persiapan lahan pada tanah gambut, mengikuti petunjuk pembukaan lahan
sesuai vegetasinya (APL berhutan, semak belukar atau bekas kebun) seperti yang
telah diuraikan di atas dengan tambahan kegiatan pembuatan sistem drainase dan
pemadatan tanah. Lahan gambut yang digunakan untuk budidaya tanaman perkebunan
(contoh : Kelapa sawit) yaitu kawasan gambut dalam bentuk hamparan yang
memiliki ketebalan lapisan gambut kurang dari 3 (tiga) meter dan proporsi lahan
dengan ketebalan gambut kurang dari 3 (tiga) meter minimal 70% dari luas areal
yg diusahakan, serta pada kedalaman gambut kurang dari 3 meter tidak ditemukan
pyrite dan pasir kwarsa (Permentan No. 14 Tahun 2009 tentang Pedoman
Pemanfaatan Lahan Gambut untuk Budidaya Kelapa Sawit)
Pembukaan Lahan Pada Areal Peremajaan Kebun/Replanting Dengan Teknik Underplanting
Pertimbangan utama dilakukan peremajaan kelapa sawit karena
umur tanaman yang lebih dari umur ekonomis atau sekitar 25 tahun, tanaman tua
dengan produktivitas rendah atau dibawah 13 ton TBS/Ha/Tahun, sehingga kurang
menguntungkan bagi petani. Pada umumnya petani menggantungkan penghasilannya
dari produksi TBS. Salah satu metode peremajaan tanaman yang memungkinkan
petani masih menerima penghasilan selama masa peremajaan adalah dengan
sistem underplanting, yaitu teknik peremajaan dengan menanam
tanaman baru diantara tanaman tua.
Penyebab Kerusakan Tanah
Kerusakan Tanah Pertanian Akibat Erosi
Penggunaan lahan tanpa diimbangi dengan
upaya konservasi dan perbaikan kondisi lahan akan menyebabkan degradasi lahan.
Lahan di daerah hulu dengan lereng curam yang hanya sesuai untuk hutan, apabila
mengalami alih fungsi menjadi lahan pertanian tanaman semusim akan rentan
terhadap bencana erosi dan atau tanah longsor. Perubahan penggunaan lahan
miring dari vegetasi permanen (hutan) menjadi lahan pertanian intensif
menyebabkan tanah menjadi lebih mudah terdegradasi oleh erosi tanah. Praktek
penebangan dan perusakan hutan (deforesterisasi) merupakan penyebab utama
terjadinya erosi di kawasan daerah aliran sungai (DAS).
Penurunan produktivitas usaha tani
secara langsung akan diikuti oleh penurunan pendapatan petani dan kesejahteraan
petani. Disamping menyebabkan ketidak-berlanjutan usaha tani di wilayah hulu,
kegiatan usaha tani tersebut juga menyebabkan kerusakan sumber daya lahan dan
lingkungan di wilayah hilir, yang akan menyebabkan ketidak-berlanjutan beberapa
kegiatan usaha ekonomi produktif di wilayah hilir akibat terjadinya pengendapan
sedimen, kerusakan sarana irigasi, bahaya banjir dimusim penghujan dan
kekeringan dimusim kemarau.
Informasi Organisme Pengganggu Tanaman Ulat api DARNA SPP
Ulat api Darna spp.
terdiri dari beberapa spesies yaitu Darna(Orthocraspeda) trima Moore, Darna
catenatus, Darna (Ploneta) diductaSnellen, Darna (Ploneta) bradleyi,
Darna (Oxyplax) pallivitta Moore,Darna (Darna) metaleuca Walker, Darna (Orthocraspeda) bornesordida,
Darna (Orthocraspeda) tuaranensis Holloway. Dari
kedelapan spesiesDarna, yang umum menyerang dan terdapat di
perkebunan kelapa sawit adalah D. trima, D. catenatus, D.
diducta, dan D. bradleyi.
Informasi Organisme Pengganggu Tanaman CLANIA SP
Clania sp. merupakan salah satu
jenis hama ulat kantung baru yang menyerang perkebunan kelapa sawit di
indonesia. Ulat kantung ini memiliki jenis yang berbeda dari ukuran, bentuk dan
tingkat kerusakan dibandingkan ulat kantung yang biasa menyerang kelapa sawit,
yaituMetisa plana, Mahasena corbetti, dan Pteroma pendula. Ulat
ini diduga sebagai hama yang mengalami outbreak akibat
peralihan status lahan.
TELUR
Telur berwarna kuning pucat
dan berbentuk oval. Jumlah telur yang dihasilkan betina Clania sp.
mencapai 1000-2000 butir. Ukuran telur berkisar 0,5- 0,73 mm.Potensi SumSel
Provinsi Sumatera Selatan secara geografis terletak antara 1 derajat sampai 4 derajat Lintang Selatan dan 102 derajat sampai 106 derajat Bujur Timur dengan luas daerah seluruhnya 87.017.41 km2.
Batas batas wilayah Provinsi Sumatera Selatan sebagai berikut : sebelah utara berbatasan dengan Provinsi Jambi, sebelah Selatan berbatasan dengan Provinsi Lampung, sebelah Timur berbatasan dengan Provinsi Bangka Belitung, sebelah Barat berbatasan dengan Provinsi Bengkulu.
Batas batas wilayah Provinsi Sumatera Selatan sebagai berikut : sebelah utara berbatasan dengan Provinsi Jambi, sebelah Selatan berbatasan dengan Provinsi Lampung, sebelah Timur berbatasan dengan Provinsi Bangka Belitung, sebelah Barat berbatasan dengan Provinsi Bengkulu.
LAPORAN TETAP PRAKTIKUM PESTISIDA DAN APLIKASINYA “Cara Kerja Pestisida dalam Air”
I.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pestisida merupakan suatu
bahan yang banyak dijumpai dan digunakan secara luas dalam kehidupan
sehari-hari untuk berbagai tujuan penggunaan termasuk perlakuan yang bersifat
pencegahan maupun untuk tujuan pengendalian organisme pengganggu pada hampir
semua sektor dalam masyarakat, diantaranya sektor kesehatan, pertanian,
kehutanan, perikanan, perdagangan, perindustrian, ketenagakerjaan, perhubungan,
lingkungan hidup dan di rumah tangga. Tidak hanya di bidang pertanian,
pengunaaan pestisida dalam rumah tangga Indonesia sudah demikian luas juga.
Berbagai merek “obat” serangga dapat kita temui di etalase supermarket hingga
warung kecil, memudahkan kita untuk mengakses racun ini dan memasukkannya ke
dalam rumah kita. Pestisida dalam rumah tangga biasanya digunakan untuk
mengatasi semut, mengatasi kecoa, mengusir lalat, mengatasi ngengat, mengatasi
tikus, mengatasi nyamuk. Walau banyak laporan dan penelitian tentang dampak
negatif pestisida ini (pada manusia dan lingkungan), seolah kita tidak punya
pilihan lain selain menyemprot hama pengganggu (dan pembawa penyakit) ini
dengan “obat” hama. Sekalipun sebagai bahan beracun (biosida) yang memiliki
potensi menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan manusia,
pestisida banyak digunakan karena mempunyai kelebihan-kelebihan antara lain
dapat diaplikasikan dengan mudah pada hampir semua tempat dan waktu, hasilnya
dapat dirasakan dalam waktu yang relatif singkat, dan dapat diaplikasikan dalam
areal yang luas.
Taksasi Biaya Pembangunan Kebun Kelapa Sawit
Taksasi Biaya Pembangunan Kebun Kelapa
Sawit
01. Rekapitulasi
Biaya Investasi per Ha Planted Area
Kriteria kesesuaian lahan kelapa sawit pada tanah mineral
No
|
Karakteristik lahan
|
Simbol
|
Intensitas Faktor Pembatas
|
|||
Tanpa (0)
|
Ringan (1)
|
Sedang (2)
|
Berat (3)
|
|||
1.
|
Curah
hujan (mm)
|
h
|
1.750-3.000
|
1.750-1.500
>3.000
|
1.500-1.250
|
<1.250
|
2.
|
Bulan
kering (bln)
|
k
|
<1
|
1 - 2
|
2 - 3
|
>3
|
3.
|
Ketinggian
di atas permukaan laut (m)
|
l
|
0 - 200
|
200 - 300
|
300 - 400
|
>400
|
4.
|
Bentuk
wilayah/kemiringan lereng (%)
|
w
|
Datar
– berombak
<8
|
Berombak
– bergelombang
8 - 15
|
Bergelombang
- berbukit
15 - 30
|
Berbukit-bergunung
>30
|
5.
|
Batuan
di permukaan dan di dalam tanah
(%-vol)
|
b
|
<3
|
3 - 15
|
15 - 40
|
> 40
|
6.
|
Kedalaman
efektif (cm)
|
s
|
>100
|
100 - 75
|
75 - 50
|
<50
|
7.
|
Tekstur
tanah
|
t
|
Lempung
berdebu; lempung liat berpasir; lempung liat berdebu; lempung berliat
|
Liat;
liat berpasir; lempung berpasir; lempung
|
pasir
berlempung; debu
|
liat
berat; pasir
|
8.
|
Kelas
drainase
|
d
|
baik;
sedang
|
agak
terhambat; agak cepat
|
cepat;
terhambat
|
sangat
cepat; sangat terhambat;tergenang
|
9.
|
pH
|
a
|
5,0-6,0
|
4,0-5,0
6,0-6,5
|
3,5-4,0
6,5-7,0
|
<3,5
>7,0
|
Hevea brasiliensis
Pengenalan Karet
Tanaman karet (Havea
brasiliensis) berasal dari negara Brazil. Tanaman ini merupakan sumber
utama bahan tanaman karet alam dunia. Jauh sebelum tanaman karet ini
dibudidayakan, penduduk asli diberbagai tempat seperti: Amerika Serikat, Asia
dan Afrika Selatan menggunakan pohon lain yang juga menghasilkan getah. Getah
yang mirip lateks juga dapat diperoleh dari tanaman Castillaelastica (family moraceae).
Sekarang tanaman tersebut kurang dimanfaatkan lagi getahnya karena tanaman
karet telah dikenal secara luas dan banyak dibudidayakan. Sebagai penghasil
lateks tanaman karet dapat dikatakan satu-satunya tanaman yang dikebunkan
secara besar-besaran (Nazarudin dkk, 1992).
Pohon karet para pertama kali hanya tumbuh di Amerika
Selatan, namun setelah percobaan berkali-kali oleh Henry Wickham, pohon ini
berhasil dikembangkan di Asia Tenggara, di mana sekarang ini tanaman ini
banyak dikembangkan; sekarang Asia merupakan sumber karet alami (www.wikipedia.org).
Kamis, 29 November 2012
Hama Tanaman Umum
HAMA TANAMAN PANGAN
Hama Tanaman Ubi Jalar
Hama
Lanas (Cylas formicarius)
KLASIFIKASI
Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Genus : Cylas
Spesies : Cylas
formicarius
MORFOLOGI
Kumbang
cylas cukup indah bentuk dan warnanya,
berukuran 5 – 6,5 mm. Kepala dan sayap bagian luar berwarna biru sedangkan
leher dan kakinya berwarna merah.
EKOLOGI
Cylas
banyak terdapat di daerah yang tananya gembur. Pada siang hari, cylas tidak
dapat merayap kemana – mana dan berkumpul bersama yang lain di tempat yang
teduh. Bila diganggu, dengan seketika cylas akan merebahkan diri seolah – olah
mati.
PENGENDALIAN
Cara
Mekanis, meninggalkan umbi – umbi yang terkena serangan cylas pada waktu panen,
melakukan rotasi tanaman, penimbunan secukupnya pada bendengan agar umbi tidak
muncuk ke permukaan.
Jumat, 23 November 2012
Defisiensi Unsur Hara
Pada praktik budidaya tanaman kita sering dihadapkan pada masalah pertumbuhan tanaman tidak normal, yaitu tanaman kerdil, warna daun berubah dan kematian organ tanaman seperti daun, bunga dan buah yang ditandai dengan kerontokan. Apabila tidak ada organisme lain yang menyebabkan gangguan atau kelainan pertumbuhan tersebut, maka kelainan pertumbuhan itu dapat disebabkan adanya kekurangan/kelebihan salah satu atau beberapa unsur hara yang dibutuhkan tanaman. Kelainan pada tumbuhan dan gejala-gejala kekurangan unsur hara dapat dilihat di bawah ini.
marijuanapassion.com
bivocational.org
N (Nitrogen)
Peran
Memacu petumbuhan tanaman secara umum, terutama fase vegetatif, berperan pada pembentukan kloroil, membentuk
Kamis, 22 November 2012
Hama Pada Brassica oleracea var. capitata L
Plutella ,xylostella L.
Serangga hama ini dikenal dengan ulat daun kubis atau diamond back moth, termasuk ordo Lepidoptera, familiPlutellidae dan mernpunyai daerah penyebaran di Indonesia.
Ngengat P. xylostella kecil berwarna coklat kelabu, pada sayap depan terdapat tanda ”tiga berlian”. Ngengat aktif pada senja dan malam hari dengan meletakkan telur tersebar pada daun. Stadium telur 3-5 hari. Larva instar pertama berukuran 1,2 mm berwarna hijau cerah dengan kepala tampak hitam. Stadium larva 7-11 hari. Pupanya tertutup oleh kokon, berwarna kuning pucat. Daur hidupnya berkisar 21 hari.Daun yang terserang P. xylostella berlubang-lubang kecil dan bila serangan berat, tinggal tulang daun.
Penyakit Pada Kubis (Brassica oleracea var. capitata L)
Nama kubis diduga berasal dari bahasa Inggris yaitu cabbage. Di Indonesia, kubis sering uaga disebut sebagai kol. Tanaman kubis (Brassicae oleraceae) termasuk family Cruciferae, Klas Dicotyledoneae, subdivisi Angiospermae dan Divisi Embriophyta (Pracaya, 2001). Kubis sebagai sayuran mempunyai peran penting untuk kesehatan. Kubis banyak mengandung vitamin dan mineral yang sangat dibutuhkan oleh manusia. Sebagai sayuran, kubis dapat membantu pencernaan, menetralkan zat-zat asam dan memperlancar buang air besar.
Tanaman kubis merupakan tanaman semusim yang di Indonesia banyak ditanam di daerah pegunungan, dengan ketinggian ±800 m di atas permukaan laut (dpl) dan mempunyai penyebaran hujan yang cukup setiap tahunnya. Sebagian kubis tumbuh baik pada ketinggian 100-200 m dpl, tetapi jumlah varietasnya tidak banyak dan tidak dapat menghasilkan biji. Pada daerah yang ketinggiannya di bawah 100 m, tanaman kubis tumbuh kurang baik. (Permadi dan Sastrosiswojo, 1993).
Selasa, 20 November 2012
Nama Latin Tumbuhan
1.
Alamanda Alamanda chatartica
2.
Alang-alang
Imperata
cylindrica
3.
Alpukat
Persea
americana
4.
Anggrek
Orcidaceae
5. Anggur Vitis vinifera
6. Anggur Amerika Selatan Vitis labrusca
7. Anggur Bali Alphonso lavalle
8. Anggur Merah Vitis vinifera
9. Annemon Annemon
10. Anyelir Dianthus caryophyllus
LAPORAN TETAP PRAKTIKUM PESTISIDA DAN APLIKASINYA “Cara Kerja Pestisida”
I.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Semua zat kimia atau bahan lain serta jasad renik dan virus yang
dimanfaatkan untuk melakukan perlindungan tanaman adalah pestisida. Sejak terjadinya krisis pangan di
seluruh dunia akibat efek dari perang dunia II, para ahli pangan mulai gencar
merencanakan suatu program yang dapat menjawab tantangan krisis pangan. Dan
ditambah lagi ketika petani memerlukan hasil produksi yang cepat, efisien, dan
terjaminnya hasil produksi, maka lahirlah “Revolusi Hijau” dimana terjadi
peningkatan penggunaan pestisida kimia sintetis sebagai pengendali hama, penyakit, dan gulma atau
yang di kenal dengan OPT. Bahan aktif yang dikandung dalam pestisida merupakan
senyawa pestisida dalam formulasi (campuran antara senyawa utama pestisida
dengan bahan lain).
LAPORAN TETAP PRAKTIKUM PESTISIDA DAN TEHNIK APLIKASINYA ”PENGENALAN PESTISIDA”
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Pestisida adalah substansi kimia dan bahan lain serta jasad renik
dan virus yang digunakan untuk mengendalikan berbagai hama. Yang dimaksud hama
di sini adalah sangat luas, yaitu serangga, tungau, tumbuhan pengganggu,
penyakit tanaman yang disebabkan oleh fungi (jamur), bakteria dan virus,
kemudian nematoda (bentuknya seperti cacing dengan ukuran mikroskopis), siput,
tikus, burung dan hewan lain yang dianggap merugikan.
LAPORAN TETAP PRAKTIKUM PESTISIDA DAN APLIKASINYA
PENGENALAN PESTISIDA DAN TEKNIK APLIKASINYA
I.
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Semua zat kimia atau bahan lain serta jasad renik dan virus yang
dimanfaatkan untuk melakukan perlindungan tanaman adalah pestisida. Sejak terjadinya krisis pangan di
seluruh dunia akibat efek dari perang dunia II, para ahli pangan mulai gencar merencanakan
suatu program yang dapat menjawab tantangan krisis pangan. Dan ditambah lagi ketika
petani memerlukan hasil produksi yang cepat, efisien, dan terjaminnya hasil
produksi, maka lahirlah “Revolusi Hijau” dimana terjadi peningkatan penggunaan
pestisida kimia sintetis sebagai pengendali
hama, penyakit, dan gulma atau yang di kenal dengan OPT. Bahan aktif yang
dikandung dalam pestisida merupakan senyawa pestisida dalam formulasi (campuran
antara senyawa utama pestisida dengan bahan lain). Golongan pestisida terbagi
menjadi 3 bagian, yaitu; 1) formulasi, 2) cara kerja, 3) susunan kimia.
Formulasi pestisida berupa cairan, butiran, debu, dan tepung. Dan dalam teknis
aplikasi pestisida berupa kontak, fumigasi/teknik gas, sistemik, dan lambung.
Serta susunan kimia dalam pestisida antara lain; organik dan anorganik.
Jamur Akar Putih.
Penyakit
Jamur Akar Putih.
1.
Gejala pada tanaman karet akibat JAP (Jamur akar putih)
*
Tanaman yang terserang jamur akar putih daun-daunya terlihat kusam, permukaan
daun menelungkup, layu dan gugur, adakalanya tanaman membentuk bunga/buah lebih
awal.
*
Terbentuk buah lebih awal pada tanaman muda yang seharusnya belum cukup
waktunya berbuah dan bertajuk tipis.
*
Apabila perakaran dibuka maka pada permukaan akar terdapat semacam benang-benang
berwarna putih kekuningan menempel dan pipih menyerupai akar rambut yang
menempel kuat dan sulit dilepas.
*
Gejala lanjut akar membusuk, lunak dan berwarna coklat.
*
Mati mendadak seperti tersiram air panas pada musim hujan.
*
Serangan lebih lanjut akan membentuk badan buah berbentuk setengah lingkaran
yang tumbuh pada pangkal batang. Badan buah berwarna pink dengan tepi berwarna
kuning muda atau keputihan.
2.
Penyebap terjadinya serangan Jamur akar putih.
*
Lahan yang dipenuhi oleh sisa-sisa tanaman hutan atau bekas tanaman karet yang
tidak di cabut dan dibakar yang menjadi
Langganan:
Postingan (Atom)