Kelapa sawit (Elaeis Guineensis Jacq) semula berasal dari Afrika yang
tumbuh secara liar/alam. Varitas yang dikembangkan biakkan kemudian yang tumbuh
sekarang ini di perkebunan-perkebunan tropis di Asia Tenggara, Amerika Selatan
dan Afrika. Buah kelapa sawit berbentuk seperti telor yang berbeda panjangnya
antara 2 cm s/d 5 cm dan beberapa beratnya antara 3 gram s/d 30 gram.
Masing-masing buah secara normal terdiri dari satu inti tunggal (kernel) yang
dikelilingi oleh pericarp. Pericarp itu terdiri tiga lapisan yakni endocarp
keras, mesocarp yang berbentuk serabut yang mengandung minyak dan kulit luar
yang tipis dan kilat yang dinamakan exocarp.
Kamis, 14 Februari 2013
Kamis, 07 Februari 2013
Bagian-bagian dari Kelapa Sawit
1. Elaeis guineensis Jacq (kelapa sawit Afrika)
2. Elaeis melanococca atau Corozo oleifera (kelapa sawit Amerika Latin).
Varietas/tipe : Digolongkan berdasarkan:
- Tebal tipisnya cangkang (endocarp): dikenal ada tiga varietas/tipe, yaitu Dura, Pisifera, dan Tenera.
- Warna buah: dikenal tiga tipe yaitu Nigrescens, Virescens, dan Albescens.
Proses Pengolahan Kelapa Sawit
PKS (pabrik kelapa sawit) pada umumnya mengolah bahan baku berupa Tandan Buah Segar (TBS) menjadi minyak kelapa sawit CPO (Crude Palm Oil) dan inti sawit (Kernel). Proses pengolahan kelapa kelapa sawit sampai menjadi minyak sawit (CPO) terdiri dari beberapa tahapan yaitu:
Kelapa Sawit
(Elaeis) adalah tumbuhan industri penting penghasil minyak masak, minyak industri, maupun bahan bakar (biodiesel). Perkebunannya menghasilkan keuntungan besar sehingga banyak hutan dan perkebunan lama dikonversi menjadi perkebunan kelapa sawit. Indonesia adalah penghasil minyak kelapa sawit kedua dunia setelah Malaysia, namun proyeksi ke depan memperkirakan bahwa pada tahun 2009 Indonesia akan menempati posisi pertama.
Kelapa Sawit1
Pengendalian Hama Tikus dengan Burung Hantu
- Burung hantu (Tyto alba) merupakan predator tikus yang sangat potensial pada perkebunan kelapa sawit. Predator ini mampu menurunkan serangan tikus pada tanaman muda hingga di bawah 5%. Sementara itu, ambang kritis serangan tikus di perkebunan kelapa sawit sebesar 10%.
Langganan:
Postingan (Atom)